Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

SERBA SERBI

Kamis, 12 Januari 2012

MUKALIM,TUKANG MEMBUAT RUMAH DARI DESA KEDUNG MUTIH

Share 

DEMAK-bapak  MUKALIM (50)sudah puluhan tahun ia berprofesi sebagai tukang membuat rumah dan memperbaiki rumah dengan cara borongan atau harian
.pak kalim itulah nama sehari-hari ia di panggil oleh  keluarga,saudara dan  masyarakatnya,orangnya jujur,ulet,pekerja keras dan bertanggung jawab.
belia beristrikan ibu SULIYAH 45 th sudah di karuniai lima orang anak,satu laki-laki dan empat perempuan.beliau juga di karuniai lima cucu dua laki-laki dan tiga perempuan..
apabila musim kemarau datang warga desa kedung mutih dan sekitarnya sangat terbantu oleh pekerjaannya,dari membangun rumah atau memperbaikinya.
tak sedikit rumah di desa kedung mutih yang menjadi buah karyanya,ada yang terbuat dari kayu atau dari bangunan batu bata.pabila bekerja pak kalim di bantu tukang laden/ngaduk lepok,untuk pekerjaan laden ia selalu  mengajak keponakannya sendiri yaituh abdul majid 33th.
dulu pak mukalim selain menjadi tukang juga seorang nelayan,petani tambak udang dan garam,di karenakan banyaknya warga yang sangat membutukan tenaganya dalam membangun rumah maka pak kalim fokus di bidang pertukangan saja.                             
pak kalim yg bertempat tinggal di desa kedung mutih jikalau kerja harian selalu berangkat jam 07.00 dan pulang pulang jam 16.00 .namun kalau kerja borongan masalah waktu tak di batasi dan kadang-kadang sampai lembur dengan cara membawa kayu  milik tuanrumah untuk di buat kusen-kusen di rumahnya sendiri
untuk harian pak kalim di bayar sekitar Rp 60.000(enam puluh ribu)
dan untukjob borongan itu masalah negosiasi antara pak kalim dan tuan rumah tergantung besar kecilnya rumah.(UN)
.

 

                                               penulis

                                 (keluarga besar bani rukiya)

SLAMET SETYA BUDI,PEMOTONG RAMBUT YANG HANDAL

Share 

Potong rambut atau tukang cukur saat ini merupakan salah satu pekerjaan yang harus dilirik bagi yang mengaku dirinya pengangguran , betapa tidak meski hanya memotong rambut saja namun upah yang didapatkan cukup lumayan. Hal inilah yang mendorong Slamet Setia Budi warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak ogah alih profesi karena setiap harinya mampu menangguk rupiah dari kepala-kepala yang di cukurnya.
Setiap hari paling minim dia mendapatkan order menggunduli, memendekkan , merapikan rambut kepala 6 – 5 , belum yang cukur jambang dan jenggot. Tarip yang ia patok setiap kepalanya Rp 3.000,- – 4.000,- dari anak kecil, dewasa, orang tua , pria atau wanita semua ongkos yang dikeluarkan sama rata. Jika hari-hari biasa pendapatan yang ia dapatkan 15 ribu – 21 ribu namun jika ramai seperti menjelang puasa atau hari raya pendapatannya bisa melonjang 30 ribu – 45 ribu rupiah , karena kebanyakan orang ingin tampil rapi di hari Raya Idul Fitri.
Di bilik sederhana dibelakang rumahnya ia menanti pelanggannya yang datang dari desa sendiri dan desa-desa sekitarnya. Selain sebagai tempat kerjanya sehari-hari yang berisi kaca besar , kipas angin kecil , meja kecil berisi peralatan cukur dari gunting manual dan electric dan kursi untuk pelanggan, dibagian belakang ia taruh bale-bale kecil untuk beristirahat . Maklum sampai saat ini ia masih njomblo alias belum punya gandengan sehingga kesehariannya ia habiskan dalam bilik cukur yang ia buat dari bambu dan papan bekas, agar kelihatan asri di depan biliknya itu ia taruh pot-pot yang berisi tanaman hijau dan kembang-kembang. Di samping pintu biliknya ia pasang waktu prakteknya yaitu jika pagi jam 08.00 – 15.00 dan malam jam 18.00 – 21.00 seperti layaknya waktu praktek dokter saja .
” Biar keren mas selain itu juga sebagai patokan untuk pelanggan yang datang kemari karena sering mereka datang pas saya tidak ada jadi ya mereka jadi kecewa berat , selain itu juga kami pasang bel ini yang berhubungan dengan rumah meski bilik ini terbuka kadang kami mengerjakan pekerjaan di rumah membantu orang tua . Jadi mereka tinggal ngebel aja saya langsung datang ”, ujar Slamet Setia Budi yang mengaku menjadi tukang cukur lima tahun lebih.
Slamet Setia Budi mengaku profesi menjadi tukang potong rambut ini bukan cita-citanya sejak dulu , karena setamat Madrasah Aliyah ia ingin merantau ke Jakarta seperti teman-temannya , namun sebelum kesampaian keinginannya musibah datang ia kecelakaan sehingga kakinya patah dan harus dirawat beberapa bulan di rumah sakit. Usai sembuh dari kecelakaan iapun mencoba mempraktekkan kebisaannya memotong rambut dari tetangga satu ke tetangga lainnya , karena merasa nyaman bekerja sebagai tukang cukur akhirnya ia bangun bilik kecil untuk melayani pelanggannya sehingga pelanggannya yang datang kepadanya.
Adapun ketrampilan potong rambut ia dapatkan dari melihat orang lain dengan seksama yang kemudian ia praktekkan sendiri , dari kreatifitasnya itu ia kini menguasai beberapa model potong rambut yang disukai anak-anak, remaja, sampai orang tua . Jika ada model baru potongan di televisi atau majalah iapun dengan cepat menyesuaikan model-model itu.
” Sekarang remaja-remaja yang cukur disini minta model-model potongan yang dilihat ditelevisi atau majalah, ya saya menyesuaikan dengan keinginan mereka, satu hasilnya bagus , yang lain ikut-ikutan jadi ya lumayan langganan saya bertambah terus”, cerita Slamet .
Ketika ditanya modal yang dikeluarkan untuk membuka usaha potong rambut ini , Slamet mengemukakan untuk peralatannya cukup murah paling beli gunting manual dan electric, semprot rambut, bedak , sikat rambut , pisau cukur , kain penutup dan sisir jika dihitung tidak lebih dari 1 juta rupiah . Untuk tempatnya tergantung bisa kontrak atau buat sendiri , dia dulu membuat bilik cukur itu kurang lebih menghabiskan 1 juta rupiah .
Sehingga dulu modal yang dikeluarkannya sekitar 2 juta rupiah itupun hutang dari kakaknya . Namun saat ini hutang itupun sudah dilunasinya , bahkan dari hasil potong rambut yang ia tekuni selama ini , Bisa membeli satu Unit Sepeda Motor . Iapun mempunyai tabungan harian yang ia simpan di Koperasi ” Margi Rahayu” desa Kedungmutih . Selain itu ia juga bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-harinya dan kebutuhan lainnya seperti beli pakaian , jalan-jalan dan HP.
Ketika ditanya resep keberhasilannya sebagai tukang cukur, Slamet dengan rendah hati mengatakan semua usaha yang dijalankan harus telaten dan tidak patah semangat. Selain itu harus banyak belajar dan berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu dia membuka selebar-lebarnya bagi rekan-rekan remaja yang juga ingin terjun menekuni usaha sebagai tukang cukur, selain modalnya kecil resiko kerugiannya juga sangat minim ini cocok bagi remaja yang saat ini baru tidak pekerjaan alias menganggur,
Ini hitung-hitungannya jika ingin membuka usaha potong rambut sederhana:
1. Untuk membeli peralatan Rp 1.000.000,-
2. Membuat tempat / kontrak Rp 1.000.000,-
Jumlah Rp 2.000.000
Penghasilan sehari-hari : Rp 30.000,- – 40.000,-
Jika sehari menabung Rp 10.000,- maka modal akan kembali dalam waktu 8 bulan . Selamat mencoba. (FM)
Selasa, 25 Oktober 2011

MAKAM SUNAN KALIJAGA

Share 

Makam Sunan Kalijaga terletak di Kadilangu sekitar 1,5 Km dari Masjid Agung Demak menuju arah tenggara. Makam Sunan Kalijaga banyak dikunjungi peziarah khususnya pacia malam Jum'at kliwon.
Ditempat ini pula pada tanggal 10 Zulkijah dilaksanakan penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.

Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Ketika wafat, beliau dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang.

Sejarah Hidup

Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu (“Petruk Jadi Raja”). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.
Senin, 24 Oktober 2011

TRADISI GREBEK BESAR DEMAK (BESARAN)

Share 
Rangkaian Grebeg Besar Demak 1432 hijriyah mulai dilaksanakan Selasa (18/10) dengan acara pisowanan bupati ke sesepuh ahli waris Sunan Kalijaga.
Pun, Bupati Tafta Zani beserta istri, Ny Hermini TZ, sowan (red-berkunjung) ke sesepuh R Soedioko di Kasepuhan Suko Sasono Renggo Kelurahan Kadilangu Demak Kota. Turut dalam acara tersebut Wakil Bupati HM Dachirin Said, Kepala Dinparbud Suwadi dan sejumlah kepala SKPD.
Adapun puncak tradisi Grebeg Besar sendiri akan dilaksanakan Minggu (6/11) dengan ritual penjamasan Pusaka Kutang Ontokusumo dan Keris Kyai Crubuk. Prosesi itu diawali penyerahan minyak jamas dilanjutkan dengan pawai prajurit patangpuluhan dari pendopo kabupaten ke Notobratan Kadilangu.
Dalam pisowanan, bupati mengungkapkan kesiapannya untuk turut mensukseskan acara Grebeg Besar. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan segala lapisan demi lancarnya penyelenggaraan tradisi yang sudah menjadi ikon Kabupaten Demak itu. “Penyelenggaraan ritual tahunan ini kita lakukan secara serius. Ini sekaligus sebagai upaya nguri-uri pilar sejarah Demak,” ujarnya.
Kesempatan pisowanan juga dimanfaatkan R Soedioko untuk memberitahukan sekaligus mengundang bupati dan Muspida Kabupaten Demak agar hadir dalam penjamasan pusaka nanti. “Saya mengharap dengan hormat agar bupati beserta jajaran muspida untuk mengikuti ritual penjamasan pusaka pada Minggu, 6 Nopember,” kata R Soedioko.
Disampaikan pula, demi kelancaran perayaan Grebeg Besar panitia dari kasepuhan Kadilangu telah melakukan berbagai persiapan. Selain persiapan pelaksanaan ritual penjamasan pusaka, pihak Kadilangu juga bersiap menggelar selamatan ancakan atau tumpeng sembilan. “Kabupaten Demak tidak dapat dipisahkan dengan Kadilangu. Itu artinya, para pemimpin Demak harus bisa melestarikan budaya Kadilangu, termasuk Grebeg Besar dengan semua aktifitas di dalamnya,” ujar R Soedioko.
Agenda Grebeg Besar selanjutnya adalah pisowanan sesepuh Kadilangu ke Bupati Demak pada Rabu (19/10). Selanjutnya bupati dan jajaran muspida juga akan melaksanakan ziarah ke makam Sunan Kalijaga dan sultan-sultan Demak yang berada di komplek Masjid Agung Demak. Bupati kemudian akan membuka pasar rakyat grebeg besar di lapangan tembiring Jogo Indah, Jumat (21/10).
Sementara itu, Diana Ria Enterprise sebagai pihak pengelola pasar rakyat Grebeg Besar semakin matang dalam melakukan kesiapan. Direktur Diana Ria H Muntohar menyatakan, kesiapannya sudah mencapai 90 persen. “Saat ini kita sudah membuat loket penjualan karcis dan gapura masuk ke area pasar rakyat. Insyaallah, berbagai wahana permainan baru yang kita datangkan dari Surabaya bisa masuk sore ini,” ujarnya.
Sabtu, 22 Oktober 2011

WARGA DESA KEDUNG KARANG PEMBURU KEPITING BAKAU

Share 
Demak – DMC : Desa Kedungkarang kecamatanWedung kabupaten Demak sejak dulu dikenal sebagai gudangnya pemburu Kepiting bakau . Dulu hampir separoh lebih warga desa ini mengandalkan hidupnya dari berburu kepiting bakau di tambak-tambak, pinggir pantai dan juga rawa-rawa. Namun seiring dengan makin sempitnya lahan berburu dan juga larangan untuk menangkap kepiting di tambak oleh pemiliknya maka jumlah pemburu kepiting semakin lama semakin berkurang .
Selain beralih profesi pekerjaan lain , mereka ada yang keluar Jawa untuk mencari daerah buruan baru di Sumatera , Kalimantan dan juga Sulawesi . Namun demikian desa ini saat masih dikenal sebagai desa pemasok kepiting bakau di kawasan Demak dan sekitarnya. Apalagi beberapa warga kini ada yang membudidayakan kepiting bakau ini di lahan tambak mereka.
Pemburu Kepiting Bakau Di 
Kedungkarang Demak Mulai Berkurang
Add caption
“ Selain untuk penggemukan kepiting , lahan ini juga untuk memelihara kepiting tidak bertelur dijadikan kepiting bertelur . Dengan cara ini penghasilan mereka jadi bertambah karena dia beli dalam kondisi kecil dan kosong tidak bertelur setelah dipelihara menjadi besar, gemuk dan bertelur “ Ujar Muhdi Kepala desa Kedungkarang
Muhdi mengemukakan saat ini warganya yang berprofesi sebagai pemburu kepiting masih ada 300 an orang . Selain menangkap kepiting di daerah pesisir Wedung , mereka banyak yang hijrah ke tempat lain untuk membuka lahan penangkapan baru. Seperti di luar Jawa misalnya mereka dibawa para bos pengepul kepiting dan melakukan perburuan kepiting di sana . Hasil perolehan mereka di tampung oleh para bos yang kemudian mereka pasarkan ke seluruh indonesia . Mereka memperoleh hasil dari para bos tersebut yang kemudian uangnya dikirimkan ke rumah masing-masing, atau ketika mereka pulang hasilnya mereka bawa untuk yang dirumah.
“ Untuk kecamatan Wedung dan sekitarnya desa kami bisa dikatakan pemasok kepiting bakau nomor satu , sehingga siapapun yang ingin membeli kepiting bakau ini bisa mendatangi para pengepul yang ada didesa kami jumlahnya puluhan orang yang berprofesi sebagai pengepul kepiting bakau “, tambah Muhdi
Pengepul kepiting bakau dari desa Kedungkarang setelah mereka mendapat kepiting dari para pemburu ,selain dipasarkan di pasar terdekat seperti pasar Kedungmutih , pasar Jepara , pasar Pecangaan dan juga pasar Kudus banyak pula yang dibawa ke kota besar seperti Semarang, Solo , dan juga Jakarta. Oleh karena itu agar pasokan selalu ada beberapa pengepul membuat kolam pembesaran kepiting yang diisi kepiting kecil-kecil atau kosongan belum bertelur . Setelah dipelihara beberapa hari dengan memberi pakan ikan rucah kepiting tersebut bisa di panen dengan cara memilih yang besar dan bertelur.
“ Oleh karena desa Kedungkarang dikenal sebagai penghasil kepiting bakau , banyak pembeli yang datang langsung ke desa ini untuk membeli . Bahkan jika ingin kepiting masak langsung di makan ada juga yang melayani dengan cara order atau member tahu lebih dulu “, ujar Shofirin warga desa Kedungkarang

                                                                                                                             ( fatkhul muin)
Jumat, 21 Oktober 2011

61.000 Hektar Lahan Bakau Jateng Rusak Berat

Share 


SEMARANG, - Dari 95.000 hektar kawasan hutan bakau di Provinsi Jawa Tengah, 61.000 hektar di nya masuk kategori rusak berat. Penyebab utamanya adalah alih fungsi lahan menjadi areal industri, tambak, pertanian, serta p ermukiman.

Reklamasi areal hutan bakau menjadi kawasan wisata juga menjadi penyebab kerusakan bakau yang memiliki fungsi utama menahan erosi dan abrasi air laut tersebut. Reklamasi yang dilakukan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan hidup sangat merusak ekosistem di kawasan pantai.

"Rusaknya hutan bakau, berdampak pula pada meluasnya banjir dan rob," ungkap Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, Rabu (18/6) di Kota Semarang.

Menurut Sri Puryono, perilaku masyarakat di kawasan pesisir dalam memanen bakau juga kurang memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian dan konservasi lingkungan hidup. Padahal, seharusnya, untuk setiap bakau yang ditebang harus dilakukan penanaman kembali.

Dari data Dinas Kehutanan Jateng, terdapat 14 kabupaten/kota yang kawasan hutan bakaunya masuk kategori rusak berat, yakni Kabupaten Cilacap, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, serta Kota tegal, Pekalongan, dan Semarang.

Dari 14 daerah tersebut, kerusakan hutan bakau paling luas terjadi di Kabupaten Pati, yakni 17.000 hektar. Kerusakan hutan bakau di Kabupaten Demak juga cukup luas, mencapai 8.600 hektar.

Pakar manajemen lingkungan hidup Universitas Diponegoro Prof Sudharto Hadi menilai, kerusakan hutan bakau di Jawa Tengah salah satunya disebabkan minimnya lahan pantai yang dimiliki pemerintah. "Sekitar 65 persen dari kawasan pantai dimiliki oleh pihak swasta. Dengan demikian, fungsi kontrol pemerintah tidak bisa optimal," jelasnya.

Untuk memperbaiki ekosistem hutan bakau, pemerintah telah merehabilitasi sejumlah kawasan hutan bakau di Jawa Tengah. Pada tahun 2007, telah dianggarkan dana dari Departemen Kehutanan sebesar Rp 3 juta per hektar, untuk merehabilitasi sekitar 5.000 hektar lahan bakau.

"Untuk tahun 2008-2009, kita sedang mendorong rehabilitasi secara swadaya oleh masyarakat supaya mereka memiliki kesadaran mengenai pentingnya hutan bakau," kata Sri Puryono.

Nelayan Harus Pahami Perubahan Iklim

Share 


JAKARTA (Suara Karya) Masih banyak nelayan yang belum memahami dampak negatif dari perubahan iklim. Padahal, nelayan yang pekerjaannya sangat tergantung pada kondisi cuaca, iklim, dan musim ini rentan terhadap perubahan.

"Meningkatnya kejadian cuaca ekstrem, seperti peningkatan ketinggian permukaan laut, badai tropis, angin puting beliung, rob, serta perubahan pola angin atau gelombang tinggi, dapat membawa dampak signifikan terhadap produksi produk pangan di sektor perikanan dan kelautan," kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BM KG) Sri Wore B Heri-jono dalam sambutan yang dibacakan Kepala Pusat Iklim Agroklimit dan Iklim Maritim BMKG Nurhayati pada acara training of trainer (ToT) perubahan iklim bagi penyuluh pertanian di Bogor, Kamis (20/10).

Menurut dia, perubahan iklim menjadi pembicaraan baik di kalangan internasional maupun nasional. Hal ini perlu dipahami oleh masyarakat di pesisir, khususnya nelayan. "Apalagi struktur geografis Indonesia sebagian besar dikelilingi olehlaut." katanya.

Di lain pihak, Sri Woro menjelaskan, perubahan iklim yang cukup ektrem terjadi pada 2010 yang ditenge-rai sebagai tahun tanpa kemarau. "Kondisi iklim basah terjadi hampir sepanjang 2010 dan menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia," katanya.

Menyadari hal ini, menurut Sri Woro, BMKG bekerja sama dengan Kementerian

Kelautan dan Perikanan serta didukung oleh Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), merasa perlu menyusun modul perubahan iklim, terutama untuk sektor kelautan dan perikanan, sehingga bisa mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Melalui penyuluh perikanan, BMKG berharap modul perubahan iklim ini dapat memberikan pemahaman kepada nelayan atau masyara-kat di pesisir.

Kepala Sub Bidang Analisa dan Informasi Perubahan Iklim BMKG Dedi Sucah-yono menambahkan, untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim terhadap perikanan dan kelautan,akan ada kegiatan sosialisasi terhadap nelayan, khususnya tentang adaptasi dan mitigasi melalui informasi yang mudah dicerna dan dipahami, sehingga nelayan dapat segera mengambil tindakan antisipasi (sinuth bsi)

Cegah Flu Tanpa Obat, Kumur Air Garam?

Share 
Saat flu menyerang, tenggorokan biasanya terasa gatal dan nyeri. Berkumur dengan air garam bisa mengurangi gejala itu. Hidung atau pernapasan tersumbat yang sering muncul juga bisa diatasi dengan berkumur air garam.
Seperti dilansir dari New York Time, larutan garam ternyata dapat menarik cairan berlebih pada jaringan yang meradang di tenggorokan, sehingga membuat rasa sakit kurang.
Dr Philip T Hagen, dari Mayo Clinic Book of Home Remedies, menjelaskan berkumur air garam bisa mengendurkan lendir yang kental dan dapat menghilangkan iritan seperti alergen, bakteri dan jamur dari tenggorokan.
Larutan garam dapur bersifat menarik cairan sehingga bisa mengeluarkan kelebihan cairan di daerah tenggorokan yang mengalami radang. Bukan hanya mengurangi radang, garam juga akan meredakan rasa sakit yang muncul.
Penelitian yang dipublikasikan The American Journal of Preventive Medicine, ini, peneliti melibatkan hampir 400 partisipan. Peneliti merekam kondisi kesehatan mereka selama 60 hari pada musim dingin, sejak sehat.
Sejumlah partisipan yang mengalami flu diminta berkumur tiga kali sehari dengan air garam. Kelompok yang secara teratur berkumur air garam terbukti mengalami penurunan tingkat infeksi saluran pernapasan atas hingga 40%.
Menurut penelitian, berkumur air garam bermanfaat menurunkan gejala bronkial. Ini memperkuat penelitian lain yang menemukan bahwa berkumur air garam membantu mengatasi sakit tenggorokan dan penyumbatan.
Untuk hasil terbaik, menurut tim dari Mayo Clinic, larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas penuh air hangat. Lalu berkumurlah dengan larutan itu selama beberapa detik.
Dalam penelitian secara random pada 2005, para ahli mengamati 400 orang sehat selama 60 hari di musim flu. Sebagian partisipan diminta berkumur tiga kali sehari. Di akhir studi, kelompok yang berkumur memiliki risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas berkurang 40% dibanding dengan orang yang tidak berkumur.
Selain mengurangi risiko infeksi, berkumur dengan garam juga terbukti mampu membuat gejala batuk lebih ringan. Penelitian lain menyebutkan, berkumur juga membantu mencegah hidung tersumbat.
Untuk hasil terbaik, larutkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat lalu gunakan untuk berkumur selama beberapa detik

Kesaksian Sunita Williams Mekah dan Madinah Tampak Terang Dari Luar Angkasa

Share 
Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap, ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu Mekah dan Madinah. Sunita William, seorang astronaut pertama India yang pada tanggal 2 Juli 2007 berada di angkasa luar, mengatakan bahwa dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop ada 2 tempat yang sangat berbeda, yaitu Mekah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masa Allah, Allah Maha Besar.
Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout?. Dikhabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams secara spontan memeluk agama Islam. Allahu Akbar, bila khabar ini adalah suatu kebenaran. Sunita Williams sendiri adalah seorang astronot kelahiran Ohio tanggal 19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA. Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar angkasa untuk wanita : berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit). Kapan wanita Indonesia bisa seperti ini?.
madinah mekah Kesaksian Sunita Williams Mekah dan Madinah Tampak 
Terang Dari Luar Angkasa
sebelah kiri adalah kota Madinah dan kanan adalah kota Mekah, Saudi Arabia

0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

 

Alexa Site Info