Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

DAERAH

Berwudlu dan Cium Tangan Orangtua Sebelum UN


UNGARAN - Ratusan siswa tingkat akhir SMA dan sederajat yang ada di kota Ungaran, Minggu (15/4/2012) pagi mengikuti acara "Dzikir Munajat - Ujian Nasional". Mereka melakukan dzikir bersama Jemaah Ahad Pagi di Masjid Agung Kabupaten Semarang, Jalan Ahmad Yani 99 Ungaran.
Kegiatan itu digagas oleh Remaja Masjid Agung Kabupaten Semarang (RMAKS). Mereka juga menghadirkan para guru, orangtua murid dan para ulama setempat.
Humas RMAKS, Muhammad Ardiyanto mengatakan, doa bersama tersebut merupakan salah satu upaya batiniyah untuk menyiapkan mental para siswa selama pelaksanaan UN.
"Insya Allah berkat doa-doa yang dipanjatkan dalam majelis ini, tangan adik-adik yang akan melingkari jawaban dalam ujian nanti, semoga dituntun oleh Allah, melingkari jawaban yang benar, mendapat ilmu yang barokah dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ardiyanto dalam sambutannya, yang langsung diamini oleh yang hadir.
Sementara itu dari kalangan ulama, KH Fathan dalam tausiyahnya mengungkapkan bahwa dzikir akan membawa ketentraman hati, sehingga apa yang diharapkan akan diridloi oleh Allah SWT.
"Ud'uni astajib lakum, barang siapa yang memohon maka aku kabulkan. Demikian firman Allah didalam Al Qur'an. Maka perbanyaklah dzikir dan berdoa sehingga yang kita ikhtiarkan akan berhasil," kata Fathan.
Selain berdzikir, Fathan juga memberikan nasihat agar para siswa membiasakan berwudlu' dan mencium tangan kedua orangtua sebelum berangkat ke sekolah. Kebiasaan tersebut, kata Fathan, merupakan tradisi para ulama terdahulu dengan menjunjung nilai-nilai luhur dan ahlakul karimah yang merupakan kunci keberhasilan.
"Berwudlu artinya bersuci, dan mencium tangan kedua orangtua bertujuan mengharap ridho. Jika orantua ridho, senang hatinya, maka Allah SWT akan meredhoi kita," kata Fathan.
Dari pantauan di lapangan, para siswa yang mengikuti doa bersama itu terlihat khusyuk bahkan banyak di antaranya yang menitikkan air mata.
Nindia, siswa kelas 12 IPA SMA 1 Ungaran mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat positif karena memotivasi para siswa agar optimis dan tetap tenang menghadapi ujian nasional.
"Saya sudah ikut try out dan les privat untuk menghadapi UN, tapi rasa deg-degan ini tetap ada. Dengan istighotsah pagi ini, alhamdulillah saya merasa lebih nyaman. Semoga semua lulus dengan nilai yang memuaskan," kata Nindia, yang datang bersama orangtuanya.

                                                                    Syahrul Munir | Hertanto Soebijoto


Distribusi di Semarang Soal UN Dimulai




SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Semarang mulai mendistribusikan soal-soal ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK ke sejumlah sekolah, Minggu (15/4/2012) ini.
Dengan penjagaan ketat sekitar 10 anggota polisi, soal ujian dikeluarkan dari ruang aula untuk dipindahkan ke dalam mobil pengangkut. Petugas dari perwakilan sekolah ini mendata soal ujian sebelum dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
Ujian yang berlangsung pada 16-99 April ini diikuti sekitar 22.487 siswa di Kota Semarang.


                                                     P. Raditya Mahendra Yasa | Agus Mulyadi
 
 
 
 

Lagi "Nyabu", Sopir Truk Ditangkap


DEMAK -Dua tersangka narkoba jenis sabu, masing-masing AR (34) , yang merupakan pemakai sabu dan AT (39) yang berperan sebagai kurir sabu, diamankan Satuan Reserse Narkoba Polres Demak. Dari tangan keduanya, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba yakni sabu sebanyak dua paket seberat 0,8 gram beserta bong , korek api , pipa kaca , dua buah handphone dan sepeda motor.Menurut Kasat Serse Narkoba Polres Demak, AKP Arifin, Kamis (12/4/2012), tertangkapanya kedua pemain narkoba asal Desa Prampelan Kecamatan Sayung, Demak tersebut, berawal dari penangkapan tersangka AR yang berprofesi sebagai sopir truk, di tempat kosnya di Desa Batu Kecamatan Karangtengah, Demak.
Pada saat dilakukan penggrebekan, yang bersangkutan tengah asyik mengkonsumsi "pasir putih", sehingga AR tidak dapat berkutik dan dengan mudah petugas mengkapnya.
Setelah dikembangkan, ia mengaku, sabu tersebut dia beli melalui jasa kurir atau perantara yakni tersangka AT yang merupakan pekerja bangunan. Selang beberapa jam kemudian petugas berhasil meringkus AT di daerah Sayung, Demak.
Menurut pengakuan tersangka AT, barang haram tersebut milik KC pengedar sabu asal Semarang yang masih dalam pengejaran petugas.
"Setelah diintai selama dua Minggu, tersangka AR akhirnya berhasil kami ringkus," kata Arifin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, peredaran sabu di wilayah Demak, Jateng dalam tiga bulan terakhir ini kian marak. Setiap bulan pihaknya selalu berhasil mengamankan tersangka narkoba.
Tertangkapanya tersangka AR dan AT menambah daftar panjang pemain narkoba di Demak. Sebelumnya, yakni pada bulan Februari lalu pihaknya menangkap STM (45) warga Kebonagung Demak dan SR (32) warga Grobogan, dan pada bulan Maret meringkus ER (31) warga kelurahan Bintoro Demak dan SSS (33) warga Pecangaan Jepara.
Sementara itu, saat dimintai keterangan Kompas.com, tersangka AR mengaku baru dua bulan memakai sabu. Rata- rata per bulan ia mengkonsumsi sabu sebanyak dua kali dengan membeli paket hemat seharga Rp 200 ribu. Dia berdalih menggunakan sabu untuk menambah vitalitas kerja. "Saya memakai sabu agar kerja lebih semangat," terangnya
 
 
 
 

0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

 

Alexa Site Info